Selasa, 16 Maret 2010

oplosan essence galatama ikan mas

Umpan Siang hari I (panas)

Tuna oil 4 cc
Milk 3cc
Pisang ambon essence 2cc
Sprite essence 1.5cc
Almond 1 cc
Pasta jeruk keprok (merk diva/red bell/paus) 1 sendok mkn

Sabtu, 13 Maret 2010

Teknik memancing dan umpan pada sistem memancing harian atau kilo tanam(kilo gebrus) pada kolam pemancingan

Teknik yang digunakan pada sistem memancing harian atau kilo tanam (kilo gebrus) biasanya adalah teknik dengan rangkaian pelampung(pelampungan).

untuk umpan tentunya tiap pemancing harus menggunakan umpan yang terbaik guna berkompetisi dengan peserta lainnya. untuk jenis ikan mas, biasanya para pemancing akan berlomba untuk meramu/membuat ramuan umpan. Berikut akan saya berikan ramuan umpan yang dapat digunakan untuk mancing harian atau kilo gebrus ikan mas.

Ramuan umpan ikan mas Kang Ali (1)
bahan dasar:
1 bungkus santan instant sun kara kemasan sekali pakai
1 butir telur bebek mentah
1 bungkus umpan siap pakai pak ikin/lia banjaran/pak atang,dsb
(note : umpan jadi ini bukan berupa serbuk, melainkan seperti umbi2an berwarna putih/kuning yg biasanya dikemas dalam plastik bening, mudah ditemui di toko umpan/pancing)
1 bungkus umpan tepung merk katulampa/merk track(prod:bogor)
1 bungkus umpan tepung kinoy crystal
1 ons kroto (telur/larva semut rangrang)
2 sendok makan ikan tuna kalengan merk deho/merk nako/dll
essence oplosan secukupnya

bahan essence oplosan:
essence oil tuna 2cc
essence oil sarilaut 2cc
essence oil vanilla/i 3cc
essence oil susu 3cc
essence oil pisang atau durian/nangka 2cc

semua essence diatas dicampur/dioplos dalam sebuah botol, untuk beberapa kali penggunaan.

cara membuat umpan:
1 ons kroto dimasukkan kedalam kantong plastik bening ukuran 1/4 kg atau dibungkus daun pisang, kemudian dikukus di dandang/panci pengukus selama 20 menit, kemudian biarkan sampai dingin.

masukkan santan sun kara 1 bks kedalam wadah/baskom, masukkan 1 butir kuning telor bebek mentah, masukkan umpan jadi pak ikin atau penggantinya, umpan tepung katulampa,dan kinoy. aduk rata kemudian masukkan kedalam plastik bening ukuran 1/2 kg, lalu kukus selama 30 menit, kemudian dinginkan.

ketika akan segera memancing, campurkan 2 sdm ikan tuna kalengan kedalam adonan, 5-7 tetes essence oplosan, dan yang terakhir kroto matang yang tadi telah dikukus.

sekian , selamat mencoba......

Sekilas tentang memancing di air tawar (Freshwater fishing).

Pada dasarnya, kita dapat membedakan/membuat kualifikasi memancing di air tawar dengan berdasarkan : tempat/lokasi memancing dan teknik memancing.

Berdasarkan tempat/lokasi memancing :
  1. Lokasi memancing di perairan alamiah (danau, bendungan, sungai)
    --> jenis tekstur lokasi & ikan beragam, tergantung daerah masing - masing tempat.

    contoh : bendungan cirata - jawa barat merupakan perairan yang sangat luas menyerupai lautan air tawar dengan arus sedang, dan memiliki jenis ikan seperti ikan mas/tombro (carp), ikan mujair nila (tilapia), ikan bawal air tawar (pacu), dsb.

    contoh lain : rawa - rawa disepanjang pinggiran jakarta (daerah pluit atau tol soekarno hatta), daerah ini memiliki tekstur tempat yang rimbun dengan tanaman air serta berlumpur, oleh karenanya kebanyakan dihuni ikan - ikan yang memiliki kemampuan bernapas didalam lumpur seperti gabus atau bogo(snake-head fish), lele (catfish), mujair, betok, dll.

  2. Lokasi memancing di kolam pemancingan (fishing pond)
    -->memancing dikolam pemancingan buatan yang biasanya dibuat dengan tingkat kenyamanan tertentu dengan tujuan agar para pencinta mancing yang sibuk beraktifitas dapat menyalurkan hobinya tanpa harus menyediakan waktu yang panjang seperti halnya bila memancing di lokasi memancing alam (danau, sungai, dsb).
    Untuk jenis ikan biasanya para pengelola kolam pemancingan menyediakan jenis - jenis ikan budidaya, seperti: ikan mas/tombro, ikan lele, ikan mujair nila, ikan patin, ikan bawal air tawar (pacu), ikan tawes, ikan gurame, dan lain sebagainya.

    pengelola kolam pemancingan biasanya menyediakan sistem memancing sbb:
    • sistem kilo angkat atau mancing kiloan : para memancing dapat memancing sepuasnya, dan apabila mendapatkan ikan, maka pemancing wajib membayar ikan hasil tangkapannya tersebut berdasarkan bobot/berat total, dengan tarif tertentu per kilonya. keuntungan bagi pengelola kolam pemancingan denga sistem seperti ini adalah dengan melalui penjualan ikan yang ditangkap/terpancing oleh pemancing, karena pada umumnya harga per kilo(kg) ikan yang dijual oleh pengelola kolam pemancingan relatif lebih mahal daripada harga ikan di penjual ikan ataupun pasar.

      mis : harga ikan mas hidup per kilo di pasar = Rp17.000 per kilo,
    maka harga ikan mas dikolam pemancingan biasanya sekitar = Rp 22.000 per kilo.
    selisih harga tersebut merupakan keuntungan bagi pengelola pemancingan. Dalam
    beberapa kesempatan pengelola pemancingan juga menyediakan tarif sewa ikan
    yang diperuntukkan bagi pemancing yang tidak bersedia membawa pulang ikan hasil
    tangkapannya.

    sedangkan dari sisi pemancing sendiri keuntungan diperoleh dari waktu yang tidak
    dibatasi untuk memancing dan apabila tidak dapat ikan pemancing tidak perlu
    membayar apa - apa.

    sistem ini cocok untuk mancing bersama keluarga dan para pemancing pemula.

    • Sistem mancing harian : pada sistem ini pengelola pemancingan biasanya telah menyediakan kolam yang telah diisi/ditanam sejumlah ikan, dan bagi para pemancing yang ingin memancing dikolam tsb wajib membayar dimuka tarif tertentu per harinya. Biasanya ada ketentuan kapan waktu mancing dimulai dan kapan waktunya berakhir.
      Pemancing tidak perlu membayar lagi untuk ikan hasil tangkapannya, dengan kata lain sistem ini mewajibkan dapat ikan atau tidak dapat ikan pembayaran harus dilakukan dimuka.

    • Sistem mancing kilo tanam atau kilo gebrus : sistem memancing seperti ini biasanya populer didaerah jawa barat (cianjur, bandung, dll). dimana pengelola pemancingan hanya menyediakan kolam yang tidak berisikan ikan, sehingga para pemancing yang ingin memancing diharuskan membuat kesepakatan dengan para pemancing lain untuk melepaskan sekian kilogram ikan kekolam.
      mis: kesepakatan yang dibuat satu orang wajib membeli satu kilogram ikan, maka apabila terdapat 20 orang pemancing, banyak ikan yang dilepas adalah 20 kg.
      pengelola pemancingan lah yang menyediakan ikan - ikan tsb, sehingga para pemancing dapat membelinya di panitia.

      lamanya waktu memancing pada sistem memancing jenis ini relatif berbeda - beda dari satu kolam dengan kolam lainnya, ada yang satu kilogram untuk satu hari, adapula yang tiap satu atau dua jam para pemancing wajib menambah ikan yang dilepasnya, semuanya tergantung kebijakan dari pengelola dan kesepakatan para pemancing. Apabila kesepakatan yang dibuat mewajibkan tiap satu jam tiap pemancing wajib menambah ikan yang dilepaskan kedalam kolam sekian kilogram, maka pemancing yang tidak bersedia ikut menambah ikan diwajibkan mengakhiri kegiatan memancingnya.

      Pada sistem mancing ini juga, biasanya pengelola pemancingan bersedia membeli kembali ikan - ikan yang berhasil terpancing oleh para pemancing, yang tentunya dengan harga yang relatif lebih murah/rendah dari harga beli pemancing kepada pengelola diawal.

      mis:
      panitia menjual ikan yang akan dilepaskan ke kolam -> harga = Rp19.000 per kg,
      maka panitia hanya bersedia membeli kembali ikan hasil tangkapan dengan harga = Rp15.000 per kg.
      dengan selisih inilah keuntungan diperoleh bagi pengelola pemancingan. Sedangkan dari sisi pemancing keuntungan dapat diperoleh apabila pemancing memperoleh prestasi berupa jumlah berat hasil tangkapan lebih besar daripada jumlah berat yang ditanamnya. mis: menanam 1 kg ikan = - Rp19.000, dapat ikan 2 kg dijual ke panitia dengan harga = RP30.000, maka pemancing untung : -19.000 + 30.000 = 11.000.

      dalam banyak kesempatan juga sering disertakan uang hadiah/arisan yang diperoleh dari tiap pemancing, yang disertakan saat membeli ikan, biasanya disebut sistem "nge-lapak"(dimana tiap pemancing hanya boleh memancing di tempat/lapak yang merupakan hasil undian(biasanya lapak diberi nomor tertentu)) .
      mis: satu orang pemancing wajib membayar Rp25.000 --> dengan rincian Rp19.000 untuk ikan + Rp6.000 untuk uang arisan. apabila terdapat 20 orang pemancing maka jumlah uang hadiah/arisan = 20 x Rp6.000 = Rp120.000.

      uang ini akan diberikan bagi pemenang, dengan kategori tertentu misalnya jumlah ekor ikan terbanyak dalam 1 jam, atau jumlah ikan merah terbanyak, dan lain sebagainya.

    • Sistem memancing galatama : pada sistem ini panitia menyediakan kolam yang telah berisikan sekian kuintal atau ton ikan, dan pemancing wajib membayar tiket dengan rincian sbb:
      mis: tiket Rp150.000 per orang --> Rp10.000 untuk sewa ikan(karena ikan tidak boleh dibawa pulang, ikan dikembalikan ke panitia), dan sisanya Rp140.000 untuk uang hadiah/arisan atau amplop bagi pemancing yang berprestasi mendapatkan induk ikan terberat (per ekornya).
      apabila terdapat 30 orang maka dengan asumsi diatas total amplop hadiah = 30 x Rp140.000 = Rp 4.200.000, kategorinya juara biasanya adalah :

      JUARA I --> induk per ekor terberat
      JUARA II-->induk per ekor terberat ke-2
      JUARA III--> total ikan terberat.

      ikan - ikan yang berhasil terpancing akan dilepas kembali/didaur ke kolam setelah diberi antiseptik (PK), guna mencegah infeksi akibat luka terkena kail/mata pancing, begitu seterusnya sehingga ikan tersebut akan menj adi ikan yang terlatih atau biasa disebut "ikan jadi". ikan dapat dikatakan sebagai ikan jadi apabila ikan tsb mau kembali memakan umpan pemancing lebih dari satu kali per harinya atau dapat dikatakan ikan tidak kapok(kebal/tahan sakit).

      jenis ikan yang umum digunakan pada sistem galatama adalah: ikan mas/tombro, ikan patin, ikan lele, dan ikan bawal air tawar (pacu).
Berdasarkan teknik memancing :
  1. Teknik memancing pelampung atau biasa disebut "pelampungan" .
    --
    pemancing menggunakan pelampung sebagai penanda gigitan ikan dalam rangkaian pancingnya.
    thefloatfactory.co.uk
biasanya saat ada gigitan ikan memakan umpan, pelampung akan bergerak turun naik
berulang - ulang, dan sampai pada akhirnya tenggelam total atau malah tertidur, pada saat
tenggelam total atau tertidur itulah saatnya pemancing menggentak jorannya guna menghasilkan STRIKE!!!!.

2. Teknik memancing dasar atau glosor.-->teknik memancing tanpa pelampung, hanya menggunakan rangkaian yang menggunakan bandul timah yang relatif lebih besar dari bandul timah pada rangkaian pelampungan. gigitan ikan akan terdeteksi oleh pemancing dengan melihat gerakan benang/kenur/senar yang di tegangkan terlebih dahulu. tanda - tanda tsb seperti :
    • apabila dari posisi awal(tegang) senar tiba - tiba bergerak maju dan menjadi sangat tegang.
    • apabila dari posisi awal(tegang) senar tiba - tiba menjadi kendur drastis.
    • apabila dari posisi awal(tegang) senar tiba - tiba bergerak kendur-kencang berulang-ulang.
    tanda - tanda diatas merupakan tanda umpan pemancing dimakan oleh ikan, dan tanpa ragu itu merupakan saatnya bagi pemancing untuk menggentak jorannya untuk STRIKE!!!